Pengertian Kalimat Efektif, Syarat, Ciri dan Contohnya (Lengkap) – Dalam membuat sebuah kalimat tentu bukanlah suatu hal yang sulit, namun apakah kalimat tersebut sudah termasuk kedalam kalimat efektif atau belum. Karena pada hakikatnya kalimat efektif dibentuk oleh klausa yang terdiri dari subjek dan predikat dengan penambahan objek, pelengkap, dan juga keterangan yang diakhiri dengan tanda baca titik (.). tanya (?), maupun seru (!).
Pengertian Kalimat Efektif, Syarat, Ciri dan Contohnya (Lengkap)
Untuk itu, disini akan dijelaskan apasih kalimat efektif itu, bagaimana syarat, ciri dan juga contohnya. Marilah kita simak penjelasan berikut ini:
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti aturan kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang bahasa Indonesia, maka kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan kali ini adalah kaidah bahasa indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).
Syarat Kalimat Efektif
ada empat syarat utama dalam sebuah kalimat dapat dikatakan efektif atau tidaknya.
1. Sesuai Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata baku pun haruslah menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat ejaannya.
2. Sistematis
Kalimat yang paling sederhana adalah yang mempunyai susunan subjek dan predikat, lalu ditambahkan dengan objek, pelengkap sampai keterangan. Guna bisa mengefektifkan sebuah kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak membuat bingung atau memusingkan. Jika tidak ada penegasan, maka sebaiknya subjek dan predikat diharapkan berada di awal kalimat.
3. Tidak Boros dan Bertele-tele
Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu boros kata sehingga terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang telah dirumuskan pasti dan ringkas agar yang membaca mudah mengerti gagasan yang kalian tuangkan.
4. Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif yang terakhir adalah tidak ambigu. Kalimat efektif menjadi sangat penting untuk menghindari pembaca dari multitafsir. Dengan penggunaan serta susunan kata yang ringkas, sistematis, dan sesuai kaidah kebahasaan, pembaca tidak akan kesulitan dalam mengartikan dan memahami ide dari suatu kalimat. Sehingga tidak terkesan ambigu.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
Adapun ciri-ciri suatu kalimat dapat dikatakan efektif adalah
1. Kesepadanan Struktur
Kesepadanan struktur artinya kelengkapan struktur dan juga penggunaanya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk ciri ang satu ini, yaitu:
- Kalimat yang dibuat mengandung unsur kalusa minimal yang lengkap, yaitu subjek dan predikat.
- Jangan meletakkan kata depan atau preposisi di depan subjek karena akan membuat pelaku dalam kalimat tersebut menjadi kabur.
Contoh kalimat efektif dan tidak efektif
- Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
- Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
Hati-hati jika ingin menggunakan konjungsi di depan predikat karena membuat perluasan dari subjek.
Contoh:
- Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
- Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)
Tidak bersubjek ganda, bukan subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih baik menggabungkan subjek yang sama.
Contoh:
- Ibu tidak memasak sehingga ibu tidak ke pasar. (tidak efektif)
- Ibu tidak memasak sehingga tidak ke pasar. (efektif)
2. Kehematan Kata
Tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang dapat membuat kalimat menjadi boros sehingga tidak efektif. Yang pertama kata jamak dan kedua kata bersinonim. Untuk dapat menghindarinya, maka berikut adalah contoh kesalahan dalam kata jamak dan sinonim sehingga menghasilkan kalimat yang tidak efektif.
Contoh kata jamak:
- Para ibu-ibu sedang memasak untuk makan siang. (tidak efektif)
- Ibu-ibu sedang memasak untuk makan siang. (efektif)
Contoh kata sinonim:
- Ia masuk ke dalam ruang laboratorium. (tidak efektif)
- Ia masuk ruang laboratorium. (efektif)
3. Kesejajaran Bentuk
Ciri ini menyangkut soal imbuhan dalam kata yang ada pada sebuah kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat tersebut. Kalimat efektif haruslah berimbuhan paralel dan konsisten. Jika fungsi yang digunakan pada imbuhan me- maka selanjutnya imbuhan yang sama digunakan.
Contoh:
- Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)
- Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)
4. Ketegasan Makna
Sebenarnya subjek tidak harus diletakkan di awal kalimat. Akan tetapi, peletakan subjek memang harus selalu mendahului predikat. Namun untuk beberapa kasus tertentu, keterangan dapat diletakkan di awal kalimat untuk memberikan penegasan. Hal ini dilakukan agar pembaca dapat mengerti juga memahami kalimat tersebut.
Contoh:
- Kamu pellah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
- Pellah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
5. Kelogisan Kalimat
Kelogisan kalimat berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada suatu kalimat. Agar pembaca dapat dengan mudah mengerti dan memahami maksud dari kalimat tersebut.
Contoh:
- Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
- Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)
Demikianlah penjelasan kita mengenai Pengertian Kalimat Efektif, Syarat, Ciri dan Contohnya (Lengkap). Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Sekian dan terimakasih.