Pengertian Belajar, Tujuan, Ciri, Tahapan & Faktor (Bahas Lengkap) – Jika di artikel sebelumnya kami telah membahas pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli. Maka untuk kali ini izinkanlah kami membahas lebih detail tentang belajar. Yang meliputi pengertian belajar, tujuan belajar, ciri-ciri belajar, tahapan belajar dan faktor yang mempengaruhi belajar dengan pembahasan lengkap dan ringan. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan seksama.
Pengertian Belajar, Tujuan, Ciri, Tahapan & Faktor (Bahas Lengkap)
Mari kita bahas pengertian belajar terlebih dahulu dengan seksama.
Pengertian Belajar
Dalam Wikipedia, Belajar adalah perubahan yang relatif bersifat permanen terhadap perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat terdapat interaksi antara stimulus dan respon.
Pengertian lain dari belajar adalah pada hakikatnya sebuah perubahan yang ada dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Dalam sebuah belajar yang paling penting yaitu prosesnya bukan hasil yang didapat. Artinya adalah belajar harus diperoleh dengan upaya sendiri, orang lain hanya bersifat sebagai perantara atau penunjang di aktivitas belajar supaya belajar tersebut bisa berhasil dengan baik.
Pada saat seorang anak memperoleh hasil tes yang bagus tidak dapat dikatakan sebagai bejalar jika hasil tes tersebut didapatkan dengan cara yang tidak benar seperti mencontek.
Tujuan Belajar
Terdapat beberapa tujuan belajar menurut Sadirman (2008:28)
Untuk Memperoleh Pengetahuan
Hal ini dimulai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan bahasa lain tidak bisa mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya suatu kemampuan berfikir akan menjaikan kaya suatu pengetahuan. Tujuannya adalah yang mempunyai kecenderungan lebih besar perkembangannya didalam aktivitas belajar. Dalam hal tersebut peran dari guru sebagai pengajar lebih terlihat.
Menanamkan Konsep dan Keterampilan
Menanamkan konsep atau merumuskan konsep, juga membutuhan sebuah keterampilan. Keterampilan itu memang bisa di didik, yakni dengan sering berlatih terhadap kemampuan.
Pembentukan Sikap
Dalam menumbuhakan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, seorang guru wajib lebih bijak dan berhati-hati dalam proses pendeketan kepada siswa. Untuk ini diperlukan kecakapan mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa memakai pribadi guru itu sendiri sebagai contoh.
Ciri-Ciri Belajar
Menurut Djamarah (2011:15) ciri-ciri dari belajar ada enam, yakni:
- Terdapat perubahan yang secara sadar terjadi
- Dalam belajar yang sifanya fungsional
- Sifatnya positif dan aktif
- Bukan sifatnya sementara
- Memiliki tujuan dan lebih terarah
- Meliputi semua aspek
Selain diatas, terdapat beberap ciri-ciri belajar atau prinsip dalam belajar. Antara lain:
- Belajar Mencari Makna: Makna atau arti dibuat murid dari yang yang sudah mereka lihat, mereka dengar dan mereka rasakan dan juga alami
- Konstruksi Makna: Konstruksi makna yaitu proses yang terus menerus.
- Belajar Bukan Kegiatan Mengumpulkan Fakta tetapi pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian baru. Belajar bukan suatu hasil perkembangan tetapi perkembangan itu sendiri
- Hasil Belajar Dipengaruhi oleh pengalaman subyek belajar dengan dunia nyata dan lingkungannya.
- Hasil belajar sesuai dengan apa yang telah diketahui oleh pelajar, tujuan dan juga motivasi yang menjadi pengaruh proses interaksi dengan bahan yang telah dipelajar.
Tahapan Belajar
Terdapat empat tahapan belajar manusia, yakni:
- Inkompetensi bawah sadar, yakni tidak sadar jika ia tidak tahu
- Inkompetensi sadar, yakni sadar bahwa ia tidak tahu
- Kompetensi sadar, yakni sadar bahwa ia tahu
- Bawah sadar, yakni tidak sadar.
Penjelasan masing-masing diatas adalah sebagai berikut:
- Inkomptensi Bawah Sadar
Kondisi sekarang kita tidak dapat mengetahui jika ternyata kita tidak tahu. Contohnya yaitu keadaan pikiran banyak pengemudi muda ketika mulai belajar mengemudi. Itulah mengapa pengemudi muda mengalami lebih banyak dan sering kecelakaan daripada pemgemudi yang lebih tua dan berpengalaman. Mereka tidak bisa atau tidak mau mengakui terbatasnya pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mereka. Orang-orang yang ada dalam keadann ini sangat mungkin akan mengambil risiko, memapar didi pada bahaya dan kerugian, untuk alasan sederhana yang sama sekali tidak disadari oleh mereka itulah yang mereka lakukan. - Inkompetensi Sadar
Pengakuan sadar terhadap diri sendiri bahwa kita tidak tahu, dan menerima penuh terhadap kebodohan kita semua. - Kompetensi Sadar
Sadar bahwa kita tahu, yakni pada saat kita mulai mempunyai keahlian atas sebuah subjek, tetapi tindakan kita belum berjalan otomatis. Di tahap belajar yang ini, kita harus melakukan seluruh tindakan dalam level sadar. Saat belajar mengemudi, misalnya kita harus secara sadar tahu dimana tangan dan kaki kita, berpikir dalam setiap mengambil keputusan apakah akan menginjak rem, berbelok atau ganti gigi. Ketika melakukannya, kita berpikir dengan sadar mengenai bagaimana melakukannya. Di tahap ini, reaksi kita jauh lebih lamban daripada reaksi para pakar. - Kompetensi Bawah Sadar
Tahapan seorang ahli yang sekedar melakukannya, dan bahkan tidak mengetahui bagaimana dia melakukannya dengan detail. Dia tahu apa yang ia lakukan, dengan kata lain, terdapat sesuatu yang ia lakukan pada hidup ini bagi orang lain terlihat penuh risiko tetapi untuk dia bebas risiko. Ini terjadi karena ia sudah membangun pengalaman dan meraih kompetensi bawah sadar di kegiatan itu selama beberapa tahun. Dia tahu apa yang dia lakukan, dan juga tahu apa yang tidak bisa dilakukan. Untuk seseorang yang tidak mempunyai pengetahuan dan pengalamannya, apa yang dia lakkukan terlihat penuh risiko.
Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar anak menurut Slamet (1996:34) yang bisa dibagi menjadi dua, yakni:
Faktor Yang Berasal Dari Diri Anak
- Faktor fisiologi
Adalah faktor yang mencakup jasmani anak. Apakah anak sehat, tidak sehat (sakit). - Faktor psychology
Adalah faktor yang mencakup rohani yang menjadi pendorong kegitan belajar anak. Hal ini pengaruhnya terhadap tarag intelegensi, motivasi belajar, sosial ekonomo, sosial budaya dan lain-lain.
Faktor Yang Berasal Dari Luar Diri Anak
- Faktor non sosial
Mencakup keadaan udara, waktu (pagi, siang, sore), tempat dan alat-alat yang digunakan dalam pembejalaran. - Faktor sosial
Mencakup pendidik, metode pengajaran
Itulah telah dijelaskan tentang Pengertian Belajar, Tujuan, Ciri, Tahapan & Faktor (Bahas Lengkap), semoga bisa bermanfaat. Terimakasih telah mengunjungi blog kami dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.