Pengertian Quick Rasio (Rasio Cepat) dan Rumus Rasio Cepat – Pada Kesempatan ini Studi News akan membahas Quick Rasio. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan pengertian quick rasio atau rasio cepat dan rumusnya dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel berikut ini.
Pengertian Quick Rasio (Rasio Cepat) dan Rumus Rasio Cepat
Rasio Cepat dalam bahasa Inggris disebut juga dengan Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset yang paling likuid atau aset yang paling mendekati uang tunai (aset cepat).
Adapun termasuk sebagai Aset Cepat (Quick Asset) adalah Aktiva Lancar atau Aset lancar yang dapat dengan cepat dikonversi menjadi uang tunai dan mendekati nilai bukunya. Rasio Cepat tersebut biasanya dianggap sebagai tanda kekuatan atau kelemahan finansial perusahaan.
Dengan Quick Ratio atau Rasio Cepat ini, Kreditur ini dapat mengetahui berapa banyak hutang dalam jangka pendek perusahaan yang dapat dipenuhi dengan menjual semua aset likuid perusahaan dalam waktu yang paling singkat. Karena Rasio Cepat atau Quick Ratio ini sering disebut juga dengan Acid Test Ratio.
Rumus Quick Ratio (Rasio Cepat)
Quick Ratio atau Rasio cepat dihitung dengan mengurangkan persediaan (inventory) dari aktiva lancar (current assets) dan sisanya dibagi dengan kewajiban lancar (Current Liabilities). Dikurangkan Persediaan atau Inventory dari perhitungan Aktiva lancar. Karena persediaan pada dasarnya adalah aset lancar yang sulit dikonversi dengan uang tunai dalam waktu singkat dan biasanya juga akan terjadi kerugian jika terjadi likuidasi.
Berikut ini merupakan rumus Rasio Cepat (Quick Ratio) yaitu:
Rasio Cepat = (Aktiva Lancar – Persediaan) / Kewajiban lancar
Catatan :
Aktiva lancar atau aset lancar yaitu aset yang dapat dikonversikan menjadi uang tunai.
Hutang lancar ialah hutang perusahaan yang harus dibayar tunai dalam waktu satu tahun atau dalam siklus operasional perusahaan.
Persediaan (Inventory) ialah aktiva yang meliputi barang jadi yang dapat dijual dalam periode tertentu ataupun barang-barang yang masih dalam pengerjaan proses produksi ataupun bahan baku yang masih menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Contoh Kasus Perhitungan Rasio Cepat (Quick Ratio)
Perusahaan PT. XYZ memiliki aktiva lancar sebesar Rp. 200 juta, di dalam aktiva lancar tersebut terdapat persedian bahan baku dan barang jadi sebanyak Rp. 40 juta. Sedangkan hutang lancarnya sebesar Rp. 80 juta. Berapakah Rasio Cepat atau Quick Ratio-nya ?
Diketahui :
Aktiva Lancar = Rp. 200.000.000,-
Persediaan = Rp. 40.000.000,-
Hutang Lancar = Rp. 80.000.000,-
Rasio Cepat = ?
Jawaban :
Rasio Cepat = (Aktiva Lancar – Persediaan) / Kewajiban lancar
Rasio Cepat = (Rp. 200.000.000,- – Rp. 40.000.000,-) / Rp. 80.000.000,-
Rasio Cepat = Rp. 160.000.000,- / Rp. 80.000.000,-
Rasio Cepat = 2 kali
Jadio Rasio Cepat atau Quick Ratio pada perusahaan PT. XXZZ adalah sebesar 2 kali.
Penilaian terhadap Rasio Cepat (Quick Ratio)
Semakin tinggi Quick Ratio atau Rasio Cepat suatu perusahaan, semakin baik posisi keuangan perusahaan tersebut. Rasio Cepat yang dapat diterima umumnya adalah 1 kali, namun dapat bervariasi antara satu industri dengan industri lainnya.
Perusahaan dengan rasio lancar yang kurang dari 1 kali menandakan perusahaan yang bersangkutan tidak dapat membayar kewajiban lancarnya dalam waktu yang singkat. Ini merupakan tanda-tanda yang tidak baik bagi Kreditur, Mitra Bisnis maupun Investor.
Demikian penjelasan tentang Pengertian Quick Rasio (Rasio Cepat) dan Rumus Rasio Cepat. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih