Pengertian Dongeng, Ciri, Jenis, Unsur, Fungsi & Strukturnya

Pengertian Dongeng, Ciri, Jenis, Unsur, Fungsi & Strukturnya – Untuk orang tua, membacakan dongeng kepada anaknya pada saat menjelang tidur biasanya kerap dilakukan agar si anak lekas tidur. Membacakan dongeng sebelum tidur memang ampuh bagi kebanyakan orang, tapi ada juga yang tidak.

Berbicara tentang dongeng, walaupun kita sering mendengarnya namun banyak dari kita yang belum memahami arti dongeng tersebut. Untuk itu disini akan kita bahas dongeng mulai dari pengertiannya, ciri, jenis, unsur, fungsi dan strukturnya lengkap.

Pengertian Dongeng, Ciri, Jenis, Unsur, Fungsi & Strukturnya

Pertama akan kita mulai dulu dengan pengertiannya. Simak ulasannya.

Pengertian Dongeng

Adalah Sebuah karya sastra lama yang berisi cerita dengan penuh khayalan atau fiksi yang tidak benar-benar terjadi didalam kehidupan nyata. Biasanya bersifat menghibur dan mengandung nilai-nilai atau pesan moral agar bisa mendidik anak-anak menjadi lebih baik. Dongeng diceritakan secara turun temurun oleh nenek moyang ke anak cucunya. Walaupun bersifat fiktif, terkadang dongeng terinspirasi dari kehidupan nyata yang benar-benar terjadi.

Ciri-ciri Dongeng

  • Disampaikan dengan lisan sebagai pengantar tidur anak, hiburan atau sebagai sindiran secara turun temurun dari nenek moyang.
  • Terkandung pesan moral dan nilai-nilai yang mendidik.
  • Alur cerita yang sederhanasehingga mudah untuk dipahami.
  • Ceritanya singkat dan bergerak cepat.
  • Karakter tokoh tidak diuraikan secara rinci.
  • Jika berbentuk tulisan, biasanya dongeng ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan.
  • Pendahuluan dan perkenalan cerita singkat serta langsung membahas topik atau inti cerita.

Jenis Dongeng

Ada beberapa jenis dongeng yang biasa kita jumpai sejak dulu, simak ulasannya dibawah ini:

1. Mite (Mitos)
Adalah dongeng yang isi cerita atau tokohnya berkaitan dengan makhluk halus, setan, jin, atau dewa dewi. Walaupun terdengar sangat tidak masuk akal oleh masyarakat modern, nyatanya masih ada beberapa kalangan yang percaya terhadap mitos tersebut. Contohnya Dongeng Mitos Nyi Roro Kidul

2. Sage
Adalah jenis dongeng yang berhubungan dengan sejarah dari tokoh tertentu. Isinya menceritakan tentang keberanian, kepahlawanan, kebaikan, kesaktian atau keajaiban dari seseorang atau kaum tertentu. Biasanya sage dipercaya dengan kuat benar terjadi oleh beberapa kalangan atau anggota masyarakat. Contohnya Dongeng Sage Sangkuriang.

3. Fabel
Adalah jenis dongeng dimana binatang menjadi tokohnya dan mereka berperilaku seperti manusia (dapat berbicara, berpikir, memiliki perasaan, dll). Fabel sangat jauh dari kenyataan sehingga biasanya memang dianggap tidak pernah terjadi. Contohnya Dongeng Fabel si kancil.

4. Legenda
Adalah sebuah dongeng yang dikenal luas oleh masyarakat (cerita rakyat) serta dianggap benar-benar terjadi. Biasanya berhubungan dengan tokoh sejarah, kejadian aneh, asal mula suatu daerah, atau hal lainnya yang sudah dibumbui dengan kejadian, kesaktian, atau keistimewaan tokohnya. Contohnya Legenda Malin Kundang.

5. Cerita Jenaka

Adalah jenis dongeng dengan cerita yang bersifat menghibur (memiliki unsur komedi).

6. Cerita Pelipur Lara
Merupakan jenis dongeng yang bersifat menghibur (memiliki unsur komedi). Perbedaaanya dengan cerita jenaka adalah biasanya Cerita Pelipur Lara ini dibawan oleh dalang dengan menggunakan media wayang. Sebagian besar cerita pelipur lara menceritakan dengan petualangan dan perjuangan seorang tokoh yang akan berakhir bahagia.

7. Cerita Perumpamaan (Parabel)
Adalah dongeng yang tujuan utamanya adalah untuk mendidik sehingga mengandung banyak nilai moral dan pendidikan. Ciri khasnya adalah penyampaian nilai-nilai tersebut dengan menggunakan perbandingan atau perumpamaan.

8. Dongeng Biasa
Adalah dongeng yang kisahnya ditokohi oleh manusia, isinya merupakan suka, duka dan impian seseorang. Contohnya dongeng bawang, merah dan bawang putih.

Unsur Dongeng

Dongeng terbagi menjadi 2 unsur, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Untuk lebih jelasnya mari kita simak uraian dibawah ini:

Unsur Intrinsik Dongeng

  • Tema
    Merupakan gagasan pokok yang mendasari terbentuknya sebuah dongeng. Terdapat dua jenis tema yang ada dalam sebuah cerita, yaitu :
    Tema yang tersurat, tema yang dapat ditemukan langsung dalam sebuah cerita, sifatnya jelas, mudah dikenali dan merupakan pusat dari cerita tersebut.
    Tema yang tersirat, sering juga disebut dengan tema yang tidak langsung. Untuk mendapatkan tema ini seorang pembaca biasanya harus membaca sebagian besar dari cerita sampai dengan penyelesaiannya, kemudian baru dapat menyimpulkan tema cerita tersebut.
  • Latar
    Merupakan ruang, waktu, suasana, dan alat pada peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra.
  • Alur
    Merupakan jalan cerita dalam sebuah karya sastra. Alur disusun oleh rentetan peristiwa yang dialami pelaku mulai dari perkenalan, kemudian terjadinya konflik, munculnya puncak permasalah, hingga penyelesaian dalam sebuah cerita. Nah hubungan antara berbagai kejadian dalam cerita inilah yang disebut dengan alur cerita. Alur berhubungan erat dengan waktu dalam cerita tersebut. Secara umum terdapat 3 jenis alur cerita, yaitu:

    • Alur Maju, alur maju merupakan alur yang teratur dan sesuai dengan perjalanan waktu. Berawal dari masa lampau menuju masa sekarang (masa kini).
    • Alur Mundur, alur mundur merupakan alur cerita yang dimulai dari masa kini, kemudian menceritakan kejadian yang telah terjadi pada masa lampau.
    • Alur Campuran, merupakan alur campuran yang menggabungkan antara cerita pada masa kini dan masa lampau.
  • Tokoh
    Merupakan pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh adalah pelaku yang mengalami berbagai macam peristiwa, konflik, dan menjadi bagian utama dalam cerita. Dalam sebuah dongeng, biasanya ada satu tokoh utama protagonis (baik), satu tokoh utama antagonis (jahat) dan beberapa tokoh pembantu (figuran). Tokoh utama merupakan tokoh yang menjadi pusat perhatian dalam cerita tersebut, sedangkan tokoh pembantu (figuran) adalah tokoh yang mendampingi tokoh utama dan terlibat dalam sebagian peristiwa bersama dengan tokoh utama.
  • Penokohan (Watak/Karakter Tokoh)
    Adalah watak, sifat, sikap, kondisi fisik dan karakter yang dimiliki oleh tokoh dalam sebuah cerita. Masing – masing tokoh memiliki penokohan yang berbeda-beda. Biasanya tokoh utama protagonis (baik) memiliki penokohan yang sangat berbeda dengan tokoh utama antagonis (jahat). Karena perbedaan inilah akan muncul sebuah masalah dalam cerita.
  • Sudut Pandang
    Adalah posisi pengarang dalam memandang suatu peristiwa dalam sebuah cerita. Bebrapa jenis sudut pandang antara lain adalah:

    • Sudut pandang orang pertama pelaku utama (sebagai tokoh utama):
      • Tunggal (satu), biasanya menggunakan kata “aku” atau “saya
      • Jamak (banyak), biasanya menggunakan kata “kami” atau “kita
    • Sudut pandang pertama pelaku sampingan:
      kata aku atau saya muncul bukan sebagai tokoh utama. Tokoh aku hadir hanya sebagai pelaku sampingan.
    • Sudut pandang orang ketiga serbatahu
      Penulis menggunakan kata “dia” untuk menggambarkan tokoh utama dan mengetahui segala hal tentang cerita tersebut dan segala hal yang menyangkut semua tokoh.
    • Sudut pandang orang ketiga pengamat
      Penulis juga menggunakan kata “dia” untuk tokoh tertentu. Berbeda dengan sudut pandang orang ketiga serbatahu, pengarang hanya melukiskan apa yang dilihat, dialami, dipikirkan dan dirasakan oleh tokoh tersebut dan hanya terbatas tokoh tertentu saja
  • Gaya Bahasa (Majas)
    Adalah cara penyampaian tulisan oleh penulis yang termasuk pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam istilah, keseluruhan ciri bahasa, dan cara khas penyampaian pikiran atau perasaannya. Gaya bahasa akan mempengaruhi kualitas sebuah karya tulis. Biasanya setiap penulis atau cerita memiliki gaya bahasa yang berbeda-beda serta keunikannya tersendiri. Gaya bahasa inilah yang akan menimbulkan efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra terasa “lebih hidup” dan menarik. Karena itu gaya bahasa sangat penting dalam sebuah karya sastra
  • Amanat
    Merupakan pesan yang ingin disampaikan seorang penulis atau pengarang cerita kepada pembaca.

Pengertian Dongeng, Ciri, Jenis, Unsur, Fungsi & Strukturnya

Unsur Ekstrinsik Dongeng

  • Latar Belakang Masyarakat
    Latar belakang masyarakat merupakan faktor-faktor dalam lingkungan masyarakat penulis yang mempengaruhi penulisan dongeng oleh penulis tersebut. Bebrapa contoh latar belakang masyarakat antara lain adalah kondisi:

    • Ideologi Negara
    • Politik
    • Sosial
    • Ekonomi
    • Nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut
  • Latar Belakang Pengarang
    Latar belakang pengarang merupakan faktor-faktor dalam pengarang yang mempengaruhi penulisan dongeng tersebut, beberapa faktor dari latar belakang pengarang adalah:

    • Riwayat hidup penulis
    • Kondisi psikologis
    • Aliran sastra penulis

Fungsi Dongeng

Ada beberapa fungsi dongeng pada umumnya:

  • Mengajarkan nilai moral yang baik.
  • Menambah wawasan dan daya imajinasi anak.
  • Mengembangkan kreativitas anak.
  • Menghilangkan stress (Hiburan).
  • Mendekatkan anak dengan orangtuanya.

Struktur Dongeng

Pada dasarnya dongeng merupakan sebuah sastra yang sederhana, maka dari itu struktur yang terdapat pada dongeng pun ikut sederhana, simak uraiannya:

  • Pendahuluan
    Pendahuluan ini biasanya berisi pengenalan tokoh, latar belakang tempat dan waktu dan kalimat pengantar untuk memulai dongeng.
  • Isi (Peristiwa)
    Isi merupakan bagian terpending dari sebuah dongeng, disinilah diceritakan konflik dan penyelesaian sebuah dongeng secara berurutan.
  • Penutup
    Penutup ini dibuat untuk mengakhiri sebuah cerita dan memberikan pesan-pesan moral yang nilainya mendidik.

Demikianlah pembahasan kita kali ini mengenai Pengertian Dongeng, Ciri, Jenis, Unsur, Fungsi & Strukturnya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Sekian dan terimakasih.